Mengingat dan mempertimbangkan tingkat penularan Covid-19 dan situasi masyarakat sekarang ini, “Pertemuan Raya Pemuda Tenrikyo yang ke-96” yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2020, dibatalkan. Oleh karena itu, festival malam sehari sebelum pertemuan raya pun turut dibatalkan.

   Demikianlah, kami mohon agar seluruh anggota Persatuan Pemuda Tenrikyo menjadi maklum adanya.

Kini covid-19 telah menyebar secara global hingga menjadi pandemik. Di Jepang sudah dideklarasikan “keadaan darurat nasional,” dan negara-negara lain pun sedang menggalakkan berbagai upaya untuk mencegah perluasan infeksi.

Biasanya pada saat-saat ini sudah mulai dilakukan secara intensif promosi dan persiapan untuk menerima kanak-kanak. Tetapi wabah corona telah membuat anak-anak tak bisa ke sekolah, dan orang-orang pun dihimbau agar menahan diri untuk keluar dari rumah. Dalam situasi seperti ini kami tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatan tersebuit.

Oleh karena itu, dengan ini kami memberitahukan bahwa “Pekan Ziarah Kanak-Kanak ke Jiba” yang rencananya akan diselenggarakan dari tgl. 26 Juli s/d tgl 2 Agustus, dibatalkan.

Demikian mohon maklum adanya.

Pada tgl. 18 April telah diselengarakan Upacara Perayaan Hari Ulang Tahun Oyasama ke-222 di Persemayaman Suci dan Puri Oyasama dengan Bapak Daisuke Nakayama sebagai pemimpin upacara

Mengingat pandemik covid-19 yang sedang melanda dunia dan mempertimbangkan upaya-upaya yang sedang dilaksanakan baik di Jepang maupun di berbagai negara untuk mencegah penyebaran virus covid-19, Pusat Gereja Tenrikyo menghimbau agar para penganut menunda niatnya untuk menghadiri Upacara Perayaan Hari Ulang Tahun Oyasama.

Selanjutnya, dengan diumumkannya penerapan keadaan darurat di seluruh Jepang pada tgl. 16 April, pada hari berikutnya Pusat Gereja dengan segera memberitahukan kepada para kepala gereja teratas dan kelapa gereja perwakilan distrik agar menahan diri untuk pulang kembali ke Jiba. Oleh karena itu, Upacara Perayaan Hari Ulang Tahun Oyasama tahun ini hanya dihadiri oleh para Anggota Kebaktian dan beberapa kepala gereja teratas serta beberapa kepala gereja perwakilan distrik yang kebetulan telah ada di Jiba sebelum tgl. 17 April. Mereka menyanyikan Nyanyian Suci Mikagura-uta dengan menyatupadukan hati untuk memuliakan Hari Ulang Tahun Oyasama.

Di samping itu, di berbagai daerah pun, tak tertinggal, anak-anak jalan keimanan ini yang selalu merindukan Oyasama sebagai ‘Orangtua Teladan Suci’ ikut merayakannya bersamaan dengan upacara di Jiba.

Ada pun acara-acara tahunan seperti “Paduan Suara Besar untuk Menyanyikan Lagu Kegembiraan” semuanya dibatalkan.

“Hari Gerakan Nioigake Tenrikyo 2018” telah dilaksasnakan di seluruh wilayah Jepang dari tgl. 28 sampai dengan tgl. 30 September. Tahun ini adalah tahun ke-20 sejak Tenrikyo menetapkan bulan September sebagai bulan untuk mengintensifkan gerakan nioigake. Pada hari-hari selama Hari Gerakan Nioigake yang melengkapi bulan intensif itu, para kepala gereja mengambil inisiatif memberikan pidato di pojok-pojok jalan untuk mewartakan ajaran Kehidupan Riang Gembira. Di samping itu, di berbagai pelosok terlihat pula para penganut yang bergiat dalam tugas misi, seperti menyebarkan keharuman nama Tuhan, melakukan kunjungan dari rumah ke rumah, membagikan pamflet dan sebagainya.

Pada siang hari tgl. 26 Juli “Pekan Ziarah Anak-Anak ke Jiba” mulai digelar dengan bertemakan “Terima kasih! Mari membawa kebahagiaan ke Oyasato.” Pada malam hari setelah selesai sembahyang sore, diadakan juga Parade Oyasato yang dilaksanakan sejak 40 tahun yang lalu. Di setiap sudut Oyasato di musim panas terlihatlah banyak anak yang wajahnya berseri-seri dan tersenyum lebar.

Bencana alam yang dinamakan dengan “Hujan Lebat Ekstrem Bulan Juli Tahun 2018” telah melanda beberapa wilayah di bagian barat Jepang sejak tgl. 28 Juni sampai tgl. 8 Juli, hingga mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang sangat besar. Dengan menerima berita tentang terjadinya bencana itu, pada tgl. 13 Juli, Pusat Panitia Penanggulangan Bencana Alam Tenrikyo memutuskan untuk mengerahkan jajaran pusat Korps Hinokishin Penanggulangan Bencana ke Pref. Okayama dan Pref. Ehime. Meski diserang cuaca panas ekstrem yang berlanjut berhari-hari, para anggota Korps Hinokishin sedang melakukan usaha restorasi dengan giat di lokasinya sambil menemani hati para korban bencana.

Pada tanggal 19 April 2018, Pertemuan Raya Persatuan Wanita Tenrikyo yang ke-100 telah diselenggarakan di Halaman Tengah Pusat Gereja Tenrikyo sebagai tempat pertemuan utama. Di Oyasato cuacanya cerah sejak pagi hari. Sekitar 40.000 orang anggotanya datang berkumpul baik dari dalam maupun dari luar negeri. Dalam pertemuan raya ini, seluruh anggota yang hadir mencamkan di hati kata-kata Bapak Shinbashira dan apa yang diamanatkan oleh Ibu Nakayama sebagai Ketua Persatuan Wanita Tenrikyo, dan bersama-sama berikrar untuk terus maju menuju Upacara Peringatan 110 Tahun Berdirinya Persatuan Wanita Tenrikyo yang akan diadakan dua tahun kemudian.

Pada tanggal 18 April, Upacara Perayaan Hari Ulang Tahun ke-220 untuk Oyasama yang hidup abadi telah diselenggarakan di Persemayaman Suci dan Puri Oyasama dengan Bapak Shinbashira sebagai pemimpin upacara. Sekitar 60.000 Yoboku dan penganut yang kembali ke Jiba baik dari dalam maupun dari luar negeri dengan rasa kerinduan terhadap Orangtua Teladan Suci, bersama-sama menyanyikan Nyanyian Suci Mikagura-uta dengan menyatukan hati dan berikrar untuk lebih bergiat dalam tugas penyelamatan setulus hati.

“Penataran Generasi Penerus” yang diperuntukkan bagi generasi penerus jalan keimanan ini yang berumur 20 hingga 40 tahun. Dengan ditutupnya gelombang ke-25 pada tanggal 24 Maret, segala jadwal “Penataran Generasi Penerus” telah selesai dilaksanakan. Jumlah seluruh pesertanya mencapai 21.252 orang. Dalam program selama tiga hari dua malam itu, dengan mengikuti berbagai acara seperti ceramah keagamaan, pertemuan kelas, penuturan pengalaman iman dan sebagainya, mereka dapat mempelajari cara hidup yang berdasarkan ajaran jalan keimanan ini.

Pesta Sechi telah dilaksanakan di sekitar Gereja Pusat Tenrikyo mulai dari tanggal 5 sampai 7 Januari. Pesta Sechi ini merupakan sebuah tradisi yang terus berlanjut sejak Oyasama masih berada dalam kehidupan jasmaniah. Tahun ini sebanyak 73.873 orang mengikuti acara ini, 2.762 orang lebih banyak dari tahun kemarin.